'Resurrection' Tampilkan Karya Seni 27 Seniman di Art Xchange Gallery

Menjaga kesehatan secara fisik memang menjadi salah satu hal paling penting yang perlu menjadi perhatian setiap orang. Namun, menjaga kesehatan mental sama pentingnya dengan kesehatan fisik. Sebab jika kesehatan mental terganggu, kondisi fisik dan kualitas hidup bisa menurun.Sebagai upaya aksi nyata kepedulian kesehatan mental, mahasiswa semester V Prodi Manajemen Bisnis Internasional, Politeknik Negeri Bali (PNB) menggelar Exhibition atau pameran bernuansa Mental Health di Gedung Widya Padma, Politeknik Negeri Bali pada Rabu (1/2/2023) pagi.Ketua Panitia, Ni Komang Sasih Kirana Ratri mengungkapkan kegiatan exhibition mental health ini digelar serangkaian dengan tugas akhir pada mata kuliah MICE yang bertujuan sebagai wadah dukungan terhadap pentingnya kesehatan mental seseorang. Reporter : Rikha SetyaVideograpger : Windu SwastikaArtikel selengkapnya : https://bit.ly/3HtwIVc

Antusias seniman senirupa di Bali mulai meningkat, terlihat mulai banyaknya pameran-pameran yang diadakan. Hal tersebut sangat bagus, namun hal tersebut menuai beberapa problem antara seniman yang sudah mapan dan seniman yang baru memulai merintisnya. G21 atau gerakan Art Twenty One merupakan suatu komunitas yang terbentuk dari 2019 ini visi misinya menjembati antara pelaku seniman yang baru mulai dengan seniman yang sudah mapan.Pameran kali ini yang diselenggarakan di gedung Dharma Negara Alaya, Senin 31 Januari 2023 tersebut diramaikan dengan 156 artis dengan 500 hasil karya yang dipamerkan oleh generasi muda yang baru memulai merintis untuk berkancah di dunia senirupa.Videographer : Windu Swastika

Pameran lukisan bertajuk Between Chaos and Form menjadi ajang ‘perayaan’ dalam suasana kehilangan seorang seniman Bali yang radikal kelahiran Tabanan, Made Wianta. Made Wianta berpulang di usia 71 tahun pada akhir tahun 2020 lalu. Tepat sebulan sebelum pameran solonya di Komaneka at Keramas Beach dimulai.Seniman alumni Koservatori Karawitan (Kokar) ini meninggalkan istri, anak, dan cucu. Namun, Wianta juga meninggalkan seorang sahabat dekat yang sudah seperti saudaranya sendiri yakni Stephan Spicher, 72. Seorang seniman keturunan Jerman asal Basel, Swiss.Pertemuan keduanya bermula ketika mendiang Urs Ramseyer, seorang musisi jazz asal Swiss, mengenalkan Stephan kepada Wianta. Keduanya bertemu ketika Stephan pertama kali ke Bali pada sekitar pertengahan 1990-an.Pertemuan tersebut tidak kikuk bagi Wianta sebab ia sudah awam berinteraksi dengan seni pemikiran Eropa ketika tinggal dan bekerja di Belgia pada 1975. Hal ini pun diakui oleh Stephan bahwa Wianta bukan sebarang seniman Bali pada umumnya yang kurang cocok dengan karyanya yang cenderung abstrak.Reporter : Ngurah RatnadiVideographer : Wayan ArfianArtikel selengkapnya : https://bit.ly/3DoY0e2

Lebih dua dekade tidak bertemu orang terkasih memang menyisakan kerinduan mendalam. Apalagi begitu banyak memori yang dibagi bersama selagi muda, membuat buah rindu ini harus dibayar tuntas.Delapan seniman yang membangun memori bersama semasih berdarah muda ini sudah tidak bertemu lebih dari 20 tahun. Berbagi kebahagiaan, kesedihan, dan perjuangan selagi jadi mahasiswa seni di tanah Yogyakarta, membuat rindu yang mereka bawa harus diobati.Made Wiradana, Ketut Tenang, Pande Ketut Taman, Teguh Ritma Iman, Putu Sutawijaya, I Made Sumadiyasa, I Made Mahendra Mangku, dan I Nyoman Ateng Adiana pada lebih dua dekade silam adalah sekelompok mahasiswa yang merantau bersama ke Yogyakarta.Persahabatan dan kerinduan seniman yang semuanya adalah kelahiran Bali ini akhirnya bisa dirayakan pada Jumat (30/12/2022) malam lewat pameran Buah Rindu: Lewat 50 di Komaneka Fine Art Gallery Ubud, Gianyar. Reporter : Ngurah RatnadiVideographer : Wayan ArfianArtikel selengkapnya : http://bit.ly/3Y1zBDF

Pameran bambu dan diisi juga dengan launching platform kompetisi internasional bambu pada bulan Agustus. Kegiatan ini sudah 5 kali diadakan, yang merupakan program dari program studi arsitektur Warmadewa dengan memperkenalkan bambu sebagai konstruksi.Pengunjung yang hadir saat pameran dari berbagai kalangan . Mulai dari mahasiswa hingga masyarakat umum. Berlangsung dari tanggal 23 - 25 Mei 2022, namun pada tanggal 23 Mei 2022 sudah dibuka langsung oleh rektor Warmadewa.Kegiatan pameran bambu ini bertujuan memperkenalkan bambu kepada publik dan memperkenalkan kegiatan utamanya yakni kompetisi bambu internasional di bulan Agustus. Bekerjasama dengan 6 negara Asean, masing-masing juara akan dinilai nanti di China.Videographer : Windu Swastika

Earth Sanctuary merupakan pameran perdana di The Ambengan Tenten (TAT) Art Space Denpasar yang dilaksanakan mulai tanggal 22 April 2022 yang bertepatan dengan momen hari bumi hinggal tanggal 03 Juni 2022 mendatang.Bagus Gonk Prabowo melalui pameran ini ingin mengajak pengunjung yang hadir untuk menyelami lingga alam melalui karya-karya seni, dimana mencoba menceritakan tentang sisi lain dari bumi dan alam yang mistis. Sebanyak 17 Karya seni yang terbagi menjadi beberapa lukisan kanvas, batik, cat air hingga instalasi yang sedang dipamerkan ini merupakan seri karya yang lahir dari memori dan keterikatannya  dengan alam dan segala kejadian yang menyertai.Videographer : Wayan Arfian