Feature

Kesakralan Upacara Pengerebongan di Desa Kesiman Bali

Rabu, 03 Apr 2019

Bagi warga  Kesiman dan sekitarnya, Pengerebongan ini mungkin sudah lumrah didengar atau disaksikan, namun kiranya upacara ini menjadi unik di mata orang-orang yang baru mengetahuinya dari desas-desus informasi di media sosial yang makin marak. Ciri khas dari Pengerebongan adalah diparadekannya penjor-penjor raksasa yang megah dan indah, serta tradisi ngurek yang identik dengan kerauhan (kerasukan), yang mana para keturunan pepatih dan orang-orang yang memiliki anugerah tersebut akan berteriak histeris, menari, hingga menusukkan keris atau tombak ke bagian tubuhnya.

Dilansir dari wawancara dengan Dwana, selaku Jro Mangku Gede Dalem Kesiman, bahwa Pengerebongan ini berasal dari kara ‘Rebu’ atau ‘Pengerebuan’ yang hanya menggunakan satu jenis banten (sesajen) yaitu Banten Pengerebu untuk penyucian alam semesta. Bantennya pun terbilang unik karena memakai ulam Guling Penyugjug (babi yang belum dikebiri dan diguling), namun guling ditusuk dari pantat tembus ke kepalanya. Cara yang terbalik dari biasanya.

Reporter : Putri Handayani
Videoe Editor : Sadri

video terkait