Mepeed (atau Mapeed) merupakan tradisi parade iring-iringan, lalu tirta ening merupakan air suci yang dipercaya sebagai anugerah Hyang Widhi yang berfungsi sebagai sarana pembersihan yang sakral yang dapat menyucikan apa yang disucikannya. tradisi tersebut merupakan tradisi dari desa kendran.
Tirta ening tersebut hanya dihadirkan pada waktu waktu tertentu yakni pada 10 hari setelah kuningan pada anggarkasih medangsia dan upcara tersebut di among bergiliran dari 7 banjar yang ada di banjar desa adat manuaba.
Lalu air tersebut di upakarai di Pura Griya Sakti Manuaba, dalam Lontar Dwijendra Tatwa disebutkan Peranda Ketut Buruan atau yang disebut juga Peranda Ketut Ler, merupakan keturunanan langsung dari Dang Hyang Dwijendra Dalam lontar tersebut disebutkan bahwa Peranda Ketut Ler juga merupakan sasuhunan atau nenek moyang dari trah Brahmana Manuaba.
Videographer : Windu Swastika