Biyang, merunut dalam bahasa Sansekerta, berarti Ibu atau induk. Dalam kebudayaan Bali sendiri, “Biyang” merupakan sebuah tanda penghormatan terhadap Ibu. Kata “Biyang” inilah yang lantas disepakati oleh 14 seniman lokal Bali yang bersama-sama menggelar ekshibisi kolektif dalam rangka menyambut hari Ibu.
Berangkat dari inspirasi ini, 14 orang perupa muda ini bersama-sama mencoba merespon dalam bentuk banyak karya mengingat bagaimana tiap-tiap mereka memiliki persepsi tersendiri yang mampu membangkitkan sebuah rasa dan membangun ide mengenai kata “Ibu” dalam kepala mereka.
Pameran tersebut akan berlangsung dari tanggal 10 desember sampai dengan 23 desember 2022 yang bertempat di The Ambengan Tenten, Denpasar. Dalam acara ini tidak hanya pameran, namun ada juga pagelaran kontemporer dari ukm kesenian udayana untuk menghibur pengunjung. Tidak main main 30 perempuan terlibat pada pertunjukan kontemporer tersebut, penonton dibuat takjub dari gerakan dan suara yang membuat haru.
Videographer : Windu Swastika