News

Asia Pacific Futures on The Page, Stage and Screen, UWRF19 Main Program

Minggu, 23 Feb 2020

Perkembangan karya sastra yang kemudian diwujudkan dalam seni teater dan film layar lebar terus berkembang seiring dengan berjalannya waktu. Perkembangan ini tak hanya ada pada Hollywood yang menjadi salah satu industri film terbesar di dunia, namun juga pada negara-negara Asia, termasuk Indonesia. Inilah yang menjadi topik bahasan pada salah satu sesi diskusi Ubud Writers and Readers Festival 2019 pada Kamis (24/10/2019). 

Sesi diskusi panel yang berlangsung di Indus Restaurant ini bertajuk ‘Asia Pasific Futures on the Page, Stage, and Screen’. Diskusi yang merupakan salah satu dari main program di UWRF 2019 ini menghadirkan tiga pembicara yaitu Richard Oh, Kadek Sonia Piscayanti, dan Melanie Mununggurr-Williams dan dipandu oleh Sally Breen sebagai moderator. 

Reporter : Yulia
Videographer : Anita Ds

Artikel selengkapnya : http://bit.ly/31QBpSo

video terkait

Sanggar Cudamani Menyelenggarakan Cudamani Festival 2022 di Museum Puri Lukisan Ubud

Sanggar Cudamani menyelenggarakan Cudamani Festival yang ke empat di Museum Puri Lukisan Ubud pada Sabtu (23/07/2022) hingga minggu (24/07/22).Berbeda dengan festival sebelum-sebelumnya kali ini selain pelaksanaannya memilih tempat diluar Pondok Sanggar Cudamani juga fesival kali ini penampil tidak hanya remaja dan dewasa namun juga lebih memberi kesempatan kepada anak-anak untuk tampil menunjukan hasil latihannya.Selain memberi kesempatan untuk anak didik Festival ini juga bertujuan sebagai ajang penggalangan dana dimana hasil dari penjualan tiket masuk serta makanan akan digunakan untuk berbagai kegiatan Sanggar Cudamani.Festival dibuka pada pukul 18.00 WITA hingga 21.00 WITA terlihat antusias pengunjung yang datang dari berbagai rentang usia juga mulai dari  Warga negara asing hingga domestik dimana festival ini menyuguhkan berbagai hal menarik seperti pertujukan gamelan, tarian, dan juga berbagai jenis makanan.Sekitar 200 anggota sanggar yang terdiri dari anak-anak, remaja, hingga dewasa sebagai penabuh maupun penari. Selain itu orang tua dari anak-anak juga ikut terlibat dalam membantu kelancaran terselenggaranya Cudamani Festival ini.Museum Puri lukisan Ubud dipilih sebagai lokasi penyelenggaraan karena tempat yang masih sangat alami dimana pengunjung bisa menyaksikan pertunjukan seni duduk langsung dirumput, selain itu dari pihak museum puri lukisan ubud juga sanggat mendukung kegiatan, kemudian juga untuk meningkatkan minat banyak orang ke museum.Dewa Putu Berata Pendiri sanggar Cudamani Berharap kedepannya Sanggar Cudamani dapat melaksanakan berbagai kegiatan dengan lebih baik lagi, serta meminta dukungan dan doa masyarakat untuk mengembangkan Sanggar Cudamani melestarikan Seni dan budaya Bali dengan sungguh-sungguh.