Feature

Peringatan Hari Tari Sedunia Ditengah Pandemi Covid-19, Seniman Sebut Tari Bali Tetap Ajeg

Jumat, 26 Jun 2020

Hari Tari Sedunia yang setiap tahunnya jatuh pada 29 April biasanya diperingati dengan sejumlah pementasan tari. Namun tak demikian dengan tahun ini, tahun dimana absennya seluruh bentuk perayaan #WorldDanceDay2020 #HariTariSedunia2020 akibat pandemi Covid-19. Namun, hal ini tak lantas membuat para seniman tari patah arang untuk melestarikan budaya Bali melalui tarian. 

Beberapa maestro Bali, bahkan sudah melanglang buana karena kepiawaiannya dalam membawakan seni tari. Salah satunya, yakni Ida Bagus Nyoman Mas, tokoh seni asal Desa blahkiuh, Kecamatan Abiansemal, Badung, yang terus menggiatkan seni tari bersama sang istri, Anak Agung Putra Susilawati.  

Reporter : Yulia
Videographer : Anita DS

Artikel selengkapnya : https://bit.ly/2zcpg18

video terkait

Venty Vergianti, Seniman Keramik Gelar Mini Exhibition Bertema 'Mind Your Head It’s Playground' Meditasi Menghasilkan Sebuah Karya

Venty Vergianti seorang seniman keramik asal Jakarta mengadakan mini exhibition dengan tema "Mind Your Head It’s Playground" bertempat di Prettart, Singapadu, Gianyar. Start pertama pameran pada tahun 2015 di Jakarta. Mengusung tema “Mind Your Head It’s Playground” sebenarnya bertujuan untuk mengangkat isu mengenai mental awareness / mental health dan hubungan manusia dengan pikirannya.Kegiatan kali ini semua dilakukan Venty sendiri. Karena Venty ingin memperlihatkan perjalanan dirinya selama di Bali sebagai seniman yang berpindah pindah (ceramic no made), studio Venty adalah badan dengan 10 jarinya.Ia juga mengatakan ingin berkarya dengan maksimal, awal mulai di Bali pada 2018 akhir dan sampai tahun 2022 dengan banyak karya sejumlah sekitar 150 karya muka.Venty sendiri menjelaskan semua karyanya adalah spontanitas seperti anak-anak dengan menonjolkan sebuah karakter muka.Venty suka membuat karakter dengan hanya kepala saja, dengan Imajinasinya karakter yang dibuat akan berubah berubah dengan keunikan yang bermacam-macam .Ada 3 jenis karya yang unik dengan momennya yang berbeda-beda seperti pertama networking, dead, the flower pickers. Venty juga membeberkan salah satu karyanya yang dibuat oleh arang.Venty berharap agar dengan karyanya mengajak orang orang dan kegiatannya bisa berkelanjutan.Follow Venty Vergianti :https://www.instagram.com/prett_art/

'Hipnotis' Penonton Lewat Tari Palegongan Bapang Durga, Menari di Usia 79 Tahun Maestro Tari Ni Ketut Arini Tetap Tampil Memukau

Pada penutupan gelaran Lomba Barong Ket dan Mekendang Tunggal Kota Denpasar, di Dharma Negara Alaya Denpasar, Sabtu (22/10/2022) malam. Menjadi momentum yang tepat untuk mengenalkan tarian yang dulu menjadi tarian favorit dari Maestro Tari, Ni Pollog.  Diawali dengan pemutaran film Dokumenter berjudul ‘Ni Pollok – Satyaning Kahuripan’ berdurasi 15 menit menjadi pengantar untuk penonton sebelum akhirnya diajak untuk menyaksikan tarian Palegongan Bapang Durga. Film Dokumenter Ni Nyoman Pollog tersebut saganing kauripan tersebut diartikan beliau membaktikan dirinya didalam melestarikan legong tersebut ujar Kepala Bidang Dokumentasi, Perfilman, dan Permuseuman, Dinas Kebudayaan Pemerintah Kota Denpasar, Anak Agung Gede Agung Dharma Putra, Sabtu (22/10/2022) malam.Penampilan kemudian diawali dengan satu orang wanita membawa pengasepan dan Jero Mangku memercikkan tirta (air suci) sebagai simbol peminta restu kepada leluhur. Tarian yang biasa di tarikan oleh dua orang penari, kali ini dikemas berbeda oleh Ni Ketut Arini bersama empat muridnya yang juga diiringi oleh Sekaa Gong Dinas Kebudayaan Panca Sanak.Selama 12 menit, terlihat Ni Ketut Arini menumpahkan segala gerak tari melalui, gerak kaki, tangan, jemari hingga sudut mata dengan sempurna. Walau saat ini genap berusia 79 tahun, ia mampu melakoni tarian tersebut dengan senyumnya yang masih terlihat manis hingga akhir.Puncak pementasan Palegongan Bapang Durga berupa adegan kerauhan (kerasukan, Red) saat penari telah selesai melakukan pementasan. Ke empat penari dari murid Ni Ketut Arini berteriak sontak membuat penonton ketakutan. Namun, adegan ini tidak berlangsung lama setelah Jero Mangku memercikkan air tirta kepada penari.Peninggalan Ni Pollog berupa Gelungan Telah menjadi sungsungan di Pura Dalam Prajurit, untuk gelungan sanghyang legong berada dipura dalam telungkup, ujar I Made astika selaku Cucu dari Ni Pollog. Reporter : RikhaVideographer : Windu SwastikaArtikel selengkapnya : http://bit.ly/40cRj8W

Sanggar Cudamani Menyelenggarakan Cudamani Festival 2022 di Museum Puri Lukisan Ubud

Sanggar Cudamani menyelenggarakan Cudamani Festival yang ke empat di Museum Puri Lukisan Ubud pada Sabtu (23/07/2022) hingga minggu (24/07/22).Berbeda dengan festival sebelum-sebelumnya kali ini selain pelaksanaannya memilih tempat diluar Pondok Sanggar Cudamani juga fesival kali ini penampil tidak hanya remaja dan dewasa namun juga lebih memberi kesempatan kepada anak-anak untuk tampil menunjukan hasil latihannya.Selain memberi kesempatan untuk anak didik Festival ini juga bertujuan sebagai ajang penggalangan dana dimana hasil dari penjualan tiket masuk serta makanan akan digunakan untuk berbagai kegiatan Sanggar Cudamani.Festival dibuka pada pukul 18.00 WITA hingga 21.00 WITA terlihat antusias pengunjung yang datang dari berbagai rentang usia juga mulai dari  Warga negara asing hingga domestik dimana festival ini menyuguhkan berbagai hal menarik seperti pertujukan gamelan, tarian, dan juga berbagai jenis makanan.Sekitar 200 anggota sanggar yang terdiri dari anak-anak, remaja, hingga dewasa sebagai penabuh maupun penari. Selain itu orang tua dari anak-anak juga ikut terlibat dalam membantu kelancaran terselenggaranya Cudamani Festival ini.Museum Puri lukisan Ubud dipilih sebagai lokasi penyelenggaraan karena tempat yang masih sangat alami dimana pengunjung bisa menyaksikan pertunjukan seni duduk langsung dirumput, selain itu dari pihak museum puri lukisan ubud juga sanggat mendukung kegiatan, kemudian juga untuk meningkatkan minat banyak orang ke museum.Dewa Putu Berata Pendiri sanggar Cudamani Berharap kedepannya Sanggar Cudamani dapat melaksanakan berbagai kegiatan dengan lebih baik lagi, serta meminta dukungan dan doa masyarakat untuk mengembangkan Sanggar Cudamani melestarikan Seni dan budaya Bali dengan sungguh-sungguh.