Bali Maknyus

Bali Maknyus : Babi Guling Nararya, Kulineran Maknyus di Pesta Kesenian Bali - PKB XLIV 2022

Minggu, 19 Jun 2022

Sobat NusaBali, ke Pesta Kesenian Bali belum lengkap kalo belum kulineran. Nah Babi Guling Nararya ini bisa jadi pilihan kalian. Menu nya khas Bali dan favorit kita babi guling sama tipat serombotannya, maknyuss 

Selain itu disini juga ada blayag, sate laut, dan sate babi. Warung ini udah langganan buka di PKB dari tahun 1999 loh!
 
- Lokasi: Taman Budaya Art Centre Denpasar (Stand Kuliner bagian utara)
- Jam buka: Jam setengah 1 siang - 12 malam
- Harga: Nasi babi guling : Rp 30.000
              Tipat serombotan : Rp 20.000


Follow Instagram Bali Maknyus :
https://www.instagram.com/balimaknyus/

Internet Rumah by Gmedia
Enjoy Your Streaming World!
Streaming konten kekinian #udahpasti lancar tanpa gangguan.

https://fiberstream.net.id/
Instagram: https://www.instagram.com/fiberstream/
Fiberstream Bali Contact : +628154700161

video terkait

Pesta Kesenian Bali - PKB XLIV 2022, Parade Arja Klasik 'SWADARMANING SUPUTRA' Sekaa Arja Sari Dharma Kerti, Duta Kota Denpasar

Parade Arja Klasik, Sekaa Arja Sari Dharma Kerti, Banjar Lantang Bejuh, Kelurahan Sesetan, Kecamatan Denpasar Selatan, Duta Kota Denpasar“SWADARMANING SUPUTRA”Diceritakan di kerajaan Swana Gangga tersebutlah dua bersaudara Galuh Diah Agra Manik dan adiknya Mantri Manis yang bernama Raden Wijaya Sena, ibu mereka telah tiada dan ayahnya pergi berguru sastra. Diceritakan di kerajaan Goa Maya, Prabu Sureng Rana (Mantri Buduh) belajar berguru sastra kepada Bhagawan Dharma Sakti. Prabu Sureng Rana belajar bersama sama dengan Liku yang bernama Diah Ulakesa. Setelah tamat belajar, Sang Prabu Sureng Rana ke Dharma Putra atau nyentana memperistri Diah Ulakesa dan dinobatkan menjadi raja di kerajaan Goa Maya. Sementara di kerajaan di kerajaan Swarna Gangga Mantri Manis berkeinginan mencari ayahnya yang sedang berguru sastra. Setelah bertemu dengan Mantri Buduh (ayahnya), Mantri Manis tidak diakui sebagai anak dan atas perintah Liku Dyah Ulakesa Mantri Manis dibunuh dan berita itupun sampai kepada Galuh Diah Agra Manik. Setelah Diah Agra Manik mengetahui adiknya telah dibunuh maka Diah Argra Manik dengan kesedihannya ingin mengkhiri hidupnya, tetapi dengan kedatangan Bhagawan Dharma Sakti yang memercikkan Tirta Sanjiwa (air kehidupan) akhirnya Raden Wijaya Sena hidup kembali dan ayahnya Prabu Surang Rana Akhirnya sadar dan mengakui Raden Sureng Rana sebagai anaknya.