Pengarah: Bupati Bangli dan Wakil Bupati Bangli
Penanggung Jawab: Jro Bendesa Adat Kawan
Ketua: Kelian Sekaa Gong Asta Yoana Suara, Desa Adat Kawan Bangli
Ide dan Pemrakarsa: Sang Nyoman Sedana Artha, SE
Penata Karawitan: I Ketut Garwa
Penata Tari: I Dewa Nyoman Sedana Artha, S.Sn
Penabuh dan Penari: Sekaa Gong Asta Yoana Suara, Desa Adat Kawan Bangli
Gong Kebyar Dewasa, Sekaa Gong Asta Yowana Swara, Lingkungan Kawan, Kabupaten Bangli.
Tari kreasi Pucuk Bang merupakan transformasi ide yang ditata khusus sebagai tari maskot Kabupaten Bangli secara etimologis, PUCUK BANG terdiri atas 3 kata yaitu:
“Bunga” yang berarti kembang atau dapat pula berarti kesucian
“Pucuk” berarti puncak atau depan dan
“Bang” yaitu merah berarti berani
Bunga Pucuk Bang berarti sifat keberanian, berjiwa besar dalam mengambil posisi di puncak atau di depan, berlandaskan kesucian. Bunga Pucuk Bang memiliki warna merah darah, daun bunga kembang dan tampak kekar, sarinya tegak lurus ditengah-tengah yang secara keseluruhan bentuknya sangat proporsional, tegar dan indah dengan daun hijau lembut yang subur. Jika diamati secara seksama, bentuk visual ketika saat mekar atau Nedeng Kembang terkesan sangat perkasa gagah dan tegar tetapi lembut dan sejuk yang menandakan kombinasi dua karakter warna “tegas dan lembut”. Untuk merealisasikan makna Pucuk Bang tersebut diatas, maka dituangkanlah ke dalam sebuah karya cipta tari kreasi, dengan pengolahan gerak tari dan alunan musik menyatu secara utuh dalam satu kesatuan, serta ditarikan 9 orang penari campuran menandakan kebesaran jagat raya sebagai sarining “Padma Buana”.