Festival Layang-layang G-5000 Gelaran STT Eka Taruna Bakti Yang Ke #8 di Singapadu Gianyar

Bulan Bahasa Bali tahun ini memasuki kegiatan ke-5 mengusung tema 'Segara Kerthi: Campuhan Urip Sarwa Prani' yang dimaknai sebagai altar pemuliaan Bahasa, Aksara, dan Sastra Bali untuk memaknai laut sebagai awal dan akhir kehidupan segenap makhluk.Kali ini bulan bahasa bali di desa singapadu, dengan mengadakan 3 jenis lomba, yaitu lomba nyurat aksara tingkat SD, lomba mepidarta untuk sekaa truna truni, dan menyatua bali untuk krama Istri. Desa Singapadu mencangkup 6 banjar, Banjar Bungsu, Banjar Mukti, Banjar Sungguan, Banjar Seseh, Banjar Apuan, dan Banjar Tempekan Seraya, terdapat 6 peserta dimasing masing kreteria lomba.Videographer : Windu Swastika

Rojali #1 Kite Festival berhasil menarik banyak peserta dari seluruh Bali. Sebanyak 640 peserta mengikuti festival layang-layang ini yang dilaksanakan pada 17-18 September 2022 di Pantai Tanjung Benoa.Rojali team merupakan komunitas layang-layang yang dibentuk sejak tahun 2020 yang dinaungi oleh St.Eka Purwa Kanthi Yowana Br.Purwa Santhi Tg.Benoa mengadakan festival layang-layang yang pertama dengan tujuan membantu membangun perekonomian dan pariwisata paska pandemi covid-19.Putu Arista Della Cahya pengurus St.Eka Purwa Kanthi Yowana yang sekaligus Anggota Komunitas Rojali team menyampaikan ada 13 kategori yang dilombakan pada festival ini. Kegiatan Festival layang-layang ini dibuka untuk umum dan peserta yang terdaftar datang dari seluruh daerah diBaliI Wayan Adi Arnawa Sekretaris daerah Kabupaten Badung yang hadir dan membuka festival tersebut dalam pidatonya menyampaikan dukungannya terkait kegiatan positif ini, khususnya kegiatan yang berbasis seni dan budaya Bali. sedangkan I Made Tromat selaku Petajuh adat Banjar Purwa Santhi berharap kegiatan seperti ini dapat terus dilaksanakan setiap tahunnya dan pelaksanaannya dapat berkembang lebih baik lagi.Videographer : Wayan Arfian

Persatuan Layang-Layang Indonesia (Pelangi) Bali menggelar Bali Kite Festival ke-44 tahun 2022 ke 44 dengan tema “Rahayu Baliku” di Pantai Padanggalak, Desa Adat Kesiman, Kecamatan Denpasar Timur pada Sabtu (16/7) hingga minggu (17/7).Bali Kite Festival ke-44 diramaikan sekitar 800 buah layangan tradisional Bali terdiri dari jenis Bebean, Janggan, Pecukan dan Janggan Buntut dari seluruh Bali. Ada pula jenis layangan dengan ukuran besar atau layangan big size dengan bentang sayap dari 5 meter hingga 11 meter.

I Kadek Suprapta Meranggi selaku penggagas acara menyampaikan, gebyar layang-layang khas Bali bertemakan ‘Celepuk’ ini digelar serangkaian peringatan Hari Kebangkitan Nasional pada tanggal 20 Mei. Kegiatan dipusatkan di Pantai Segara Sanur dimeriahkan dengan pameran dari UMKM, yang diisi oleh 43 UMKM sebagai peserta.  Mereka yang jadi peserta adalah yang sudah mendaftar dan memiliki kaitan dengan layang-layang. Mulai dari penjual mutik (pisau), penjual tali layangan, penjual hiasan layangan, penjual kain layangan dan lain-lain,  yang kemudian dikemas ke dalam UMKM Layang-layang EXPO 2021. Videographer: Wayan Arfian

Videographer : Ngurah Ebi

Lomba layang-layang virtual season 2.0 secara resmi dimulai pada Minggu (12/7). Pembukaan yang diselenggarakan di Hotel Puri Santrian, Sanur ini ditandai secara simbolis dengan penerbangan layangan kupu-kupu oleh Wakil Gubernur Bali, Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati. Selain dibuka dengan penerbangan layangan, acara pembukaan ini juga diisi dengan fashion show layangan yang menampilkan enam model yang berlenggak-lenggok sambil membawa layangan berwarna senada dengan pakaiannya. Rupanya, keenam model fashion layangan ini berasal dari Love.E Bali, sebuah label fashion dan desain yang berbasis di Ubud.Reporter : YuliaVideographer : Ngurah EbiArtikel selengkapnya : https://bit.ly/3ei2NPe