Tari Rejang Tipat Baris Bantal diturunkan langsung dari Lontar Aci Tabuh Rah Pangangon. Dipercayai konsep tari ini sudah ada sejak dahulu kala, namun baru dimunculkan untuk pertama kali dalam bentuk garapan seni tari. Pemunculan garapan seni tari ini dilakukan pada pelaksanaan tradisi Aci Tabuh Rah Pangangon ke-683 pada Purnama Kapat, Soma Wage Dukut, Senin (10/10/2022) pukul 15.00 Wita di Madya Mandala Pura Desa lan Puseh Desa Adat Kapal, Banjar Muncan.
Garapan yang dikembangkan dari Tari Rejang dan Baris Gede ini dapat dikatakan sebagai penerjemahan esensi kesakralan tradisi Aci Tabuh Rah Pangangon atau masyarakat awam lebih mengenalnya sebagai siat tipat bantal.
Nilai pertemuan Purusa dan Pradana yang menjadi roh tradisi Aci Tabuh Rah Pangangon inilah yang kemudian diejawantahkan ke dalam Tari Rejang Tipat Baris Bantal. Rejang Tipat merepresentasikan kekuatan Pradana sedangkan Baris Bantal menyimbolkan energi Purusa. Menurut Koordinator Penggarapan Tari Rejang Tipat Baris Bantal, AA Gede Agung Rahma Putra, simbolisasi dari kekuatan ini dapat dilihat dari busana penari. Di mana, 10 penari Rejang Tipat terdapat ketupat yang menempel pada dulang cane dan hiasan kepala mereka sedangkan 10 penari Baris Bantal lainnya terpasang ketupat bantal pada tombak dan juga hiasan kepala.
Reporter : Ngurah Ratnadi