Dalam prosesi Ngerebeg Wraspati Ngepik yang jatuh pada Kamis 19 Januari 2023 masyarakat Desa Adat Tegal, Kecamatan Abiansemal terlebih dahulu melakukan menghias sesuhunan dengan bunga. Bunga yang digunakan adalah bunga yang sebelumnya dihaturkan oleh masyarakat desa. Sebelum menghias, bunga tersebut diperciki air suci terlebih dahulu baru bisa digunakan untuk menghias, menurut I Wayan Suteja, selaku mangku di Pura Dalam Gede Tegal.
Prosesi menghias Ida Tapakan ini dilakukan oleh Pemangku dan Penyarikan Desa Adat setempat. Setelah Ida Sesuhunan ini dihias, baru masyarakat bisa memulai persembahyangan. Dulunya pengerebegan tersebut datang dari perempatan wilayah Sibang, yang dibawa Keris dan Tombak, namun sekarang supaya terlihat bagus dilihat maka sesuhunan semua dihiasi oleh bunga.
Setelah persembahyangan selesai, sesuhunan akan memargi desa dimulai dari mengelilingi Pura Bale Agung sebanyak 3 kali dan arah putarannya ke kanan kemudian dilanjutkan dengan mengilingi Desa Adat Tegal. Setelah itu disambung oleh pengelingsir Desa Adat Tegal I Nyoman Lipur, bahwa setelah melakukan pemargian keseluruh desa, lalu diaturkan lagi upakara.
Prosesi Ngerebeg Wraspati Ngepik yang merupakan tradisi turun temurun Desa Adat Tegal rutin dilakukan setiap 6 bulan sekali, karena tradisi ini dikaitkan untuk menetralisir Butha Dungulan dan Butha Kala yang menurut kepercayaan jika tidak dilaksakan dikhawatirkan bisa menimbulkan wabah penyakit (gerubug).
Videographer : Windu Swastika