News

Suka Duka Bhanu Sahwahita Desa Adat Bongkasa Gelar Lomba Festival Seni Tari Rangda dan Mekendang Tunggal Tingkat Remaja se-Bali

Sabtu, 25 Feb 2023

Sebagai ajang pelestarian dan pengembangan seni budaya Bali, SUKA DUKA BHANU SAHWAHITA menggelar Festival Seni Tari Rangda dan Mekendang Tunggal diperlombakan untuk tingkat Remaja se-Bali di Jaba Pura Desa Adat Bongkasa Badung Bali Sabtu 25 Februari 2023, 17.00 – selesai

I Gusti Agung Gede Dika Angga Putra, Wakil Komunitas Bhanu Sahwahita dan sebagai ketua panitia dalam festival tersebut menjelaskan kegiatan ini untuk membangkitkan tradisi bagi generasi generasi muda 

Videographer : Windu Swastika

video terkait

'Hipnotis' Penonton Lewat Tari Palegongan Bapang Durga, Menari di Usia 79 Tahun Maestro Tari Ni Ketut Arini Tetap Tampil Memukau

Pada penutupan gelaran Lomba Barong Ket dan Mekendang Tunggal Kota Denpasar, di Dharma Negara Alaya Denpasar, Sabtu (22/10/2022) malam. Menjadi momentum yang tepat untuk mengenalkan tarian yang dulu menjadi tarian favorit dari Maestro Tari, Ni Pollog.  Diawali dengan pemutaran film Dokumenter berjudul ‘Ni Pollok – Satyaning Kahuripan’ berdurasi 15 menit menjadi pengantar untuk penonton sebelum akhirnya diajak untuk menyaksikan tarian Palegongan Bapang Durga. Film Dokumenter Ni Nyoman Pollog tersebut saganing kauripan tersebut diartikan beliau membaktikan dirinya didalam melestarikan legong tersebut ujar Kepala Bidang Dokumentasi, Perfilman, dan Permuseuman, Dinas Kebudayaan Pemerintah Kota Denpasar, Anak Agung Gede Agung Dharma Putra, Sabtu (22/10/2022) malam.Penampilan kemudian diawali dengan satu orang wanita membawa pengasepan dan Jero Mangku memercikkan tirta (air suci) sebagai simbol peminta restu kepada leluhur. Tarian yang biasa di tarikan oleh dua orang penari, kali ini dikemas berbeda oleh Ni Ketut Arini bersama empat muridnya yang juga diiringi oleh Sekaa Gong Dinas Kebudayaan Panca Sanak.Selama 12 menit, terlihat Ni Ketut Arini menumpahkan segala gerak tari melalui, gerak kaki, tangan, jemari hingga sudut mata dengan sempurna. Walau saat ini genap berusia 79 tahun, ia mampu melakoni tarian tersebut dengan senyumnya yang masih terlihat manis hingga akhir.Puncak pementasan Palegongan Bapang Durga berupa adegan kerauhan (kerasukan, Red) saat penari telah selesai melakukan pementasan. Ke empat penari dari murid Ni Ketut Arini berteriak sontak membuat penonton ketakutan. Namun, adegan ini tidak berlangsung lama setelah Jero Mangku memercikkan air tirta kepada penari.Peninggalan Ni Pollog berupa Gelungan Telah menjadi sungsungan di Pura Dalam Prajurit, untuk gelungan sanghyang legong berada dipura dalam telungkup, ujar I Made astika selaku Cucu dari Ni Pollog. Reporter : RikhaVideographer : Windu SwastikaArtikel selengkapnya : http://bit.ly/40cRj8W