News

Tari Bapang Barong dan Tari Rangda Pakem Desa Bongkasa Diperkenalkan di Pesta Kesenian Bali 2021

Minggu, 11 Jul 2021

Sanggar Seni Batur Baskara, Banjar Pengembungan, Desa Bongkasa, Kecamatan Abiansemal, Badung mengenalkan kesenian Tari Bapang Barong dan Tari Rangka dengan pakem khas Desa Bongkasa yang dimilikinya. Tampil di atas panggung Ksirarnawa, Taman Budaya Bali di Denpasar, Kamis (8/7/2021), dan dapat disaksikan melalui kanal YouTube, mereka tampil memukau. Tari Bapang Barong khas Desa Bongkasa adalah pengawak barongnya yaitu Pelayon Bongkasa. Ciri khas tersebut diciptakan oleh Pekak Kemur seniman Desa Bongkasa yang sangat terkenal pada masanya.

Videographer : Teja

video terkait

Pesta Kesenian Bali - PKB XLIV 2022, Calonarang 'Madri Duta', Sanggar Seni Calonarang (GABOS) Desa Bongkasa Badung

Pada masa kejayaan Prabu Erlangga sebagai raja di kerajan Daha, ada salah satu keinginnannya untuk mempersunting anak dari Calonarang yang bernama Diah Ratna Manggali. Parasnya sangat cantik nan ayu, tuturnya alus dan kelakuannya baik sekali. Sangat berbeda dengan ibunya Calonarang, dia adalah seorang pengganut ilmu hitam pemuja setia Dewi Durga yg sangat kejam. Sangat banyak masyarakat yang menjadi korban kekejamannya, untuk memuaskan nafsu dan keganasannya dalam mempelajari ilmu hitam tersebut.Mulai dari orang tua, remaja, anak- anak, bahkan balita masih lahirpun tidak luput dijadikan tumbal olehnya.Oleh karena itu terjadilah polemik di kerajaan Daha. Banyak masyarakat yang tidak setuju dengan keputusan sang raja yang ingin mempersunting anak dari calonarang tersebut. Maka dari itu diadakanlah rapat antara petinggi- petinggi dari kerajaan, yang menghasilkan keputusan untuk membatalkan lamaran sang raja yang sudah beliau ucapkan sebelumnya kepada Calonarang. Keputusan tersebut di tuangkan kedalam surat dan salah satu patih Erlangga yang bernama Rakrean Madri sebagai pengantarnya.Kedatangan Madri membawa surat tersebut ke Dirah dimana tempat Calonarang tinggal. Dibatalkannya pernikahan tersebut membuat harga dirinya terhina sehingga dia sangat murka, sehingga calonarang berjanji akan menghancurkan kerajaan Daha. Pengampunan kepada Rakrean Madri terlontar untuknya, mengingat bahwa dia adalah seorang utusan. Namun pengampunan tersebut tidak terindahkan oleh murid calonarang yang bernama Ni Rarung, yang menghadang Rakrean Madri di tengah jalan sehingga pertarunganpun tidak terhindarkan. Dalam pertarungan tersebut Ni Rarung dengan kekuatan ilmu hitamnya berubah wujud menjadi seekor Garuda Raksasa, sehingga membuat Rakrean Madri terbunuh.