News

Malam Kebangkitan Budaya ke-11 Kota Denpasar

Selasa, 25 Feb 2020

Malam Kebangkitan Budaya ke-11 Kota Denpasar yang dirangkaikan dengan peringatan HUT PGRI ke-74 pada Jumat (23/11/2019) diisi oleh drama musikal berjudul ‘Bhineka Tunggal Ika Tan Hana Dharma Mangrwa’.  Drama musikal ini merupakan kolaborasi tak hanya dari murid dan guru, namun juga antar sekolah SMP, SMA dan SMK PGRI se-kota Denpasar dengan SMA 2 PGRI Denpasar yang mendominasi jumlah penari. 

Drama musikal ini sendiri menceritakan lakon Mahapatih Gajah Mada dari Kerajaan Majapahit, yang dalam menunaikan sumpahnya yang melegenda ‘Amukti Palapa’ menjelajah dan menyatukan Nusantara dalam naungan panji-panji Majapahit. Hebatnya, dalam merepresentasikan wilayah-wilayah Nusantara  taklukan Majapahit, ditampilkan beragam kesenian berupa tarian dan musik asal daerah-daerah tersebut. Sebut saja, Bungong Jeumpa asal Aceh, Ondel-ondel asal Betawi, dan beragam kesenian lainnya. 

Reporter : Yulia
Videographer : Anita Ds

Artikel selengkapnya : http://bit.ly/35uyCjS

video terkait

Sanggar Cudamani Menyelenggarakan Cudamani Festival 2022 di Museum Puri Lukisan Ubud

Sanggar Cudamani menyelenggarakan Cudamani Festival yang ke empat di Museum Puri Lukisan Ubud pada Sabtu (23/07/2022) hingga minggu (24/07/22).Berbeda dengan festival sebelum-sebelumnya kali ini selain pelaksanaannya memilih tempat diluar Pondok Sanggar Cudamani juga fesival kali ini penampil tidak hanya remaja dan dewasa namun juga lebih memberi kesempatan kepada anak-anak untuk tampil menunjukan hasil latihannya.Selain memberi kesempatan untuk anak didik Festival ini juga bertujuan sebagai ajang penggalangan dana dimana hasil dari penjualan tiket masuk serta makanan akan digunakan untuk berbagai kegiatan Sanggar Cudamani.Festival dibuka pada pukul 18.00 WITA hingga 21.00 WITA terlihat antusias pengunjung yang datang dari berbagai rentang usia juga mulai dari  Warga negara asing hingga domestik dimana festival ini menyuguhkan berbagai hal menarik seperti pertujukan gamelan, tarian, dan juga berbagai jenis makanan.Sekitar 200 anggota sanggar yang terdiri dari anak-anak, remaja, hingga dewasa sebagai penabuh maupun penari. Selain itu orang tua dari anak-anak juga ikut terlibat dalam membantu kelancaran terselenggaranya Cudamani Festival ini.Museum Puri lukisan Ubud dipilih sebagai lokasi penyelenggaraan karena tempat yang masih sangat alami dimana pengunjung bisa menyaksikan pertunjukan seni duduk langsung dirumput, selain itu dari pihak museum puri lukisan ubud juga sanggat mendukung kegiatan, kemudian juga untuk meningkatkan minat banyak orang ke museum.Dewa Putu Berata Pendiri sanggar Cudamani Berharap kedepannya Sanggar Cudamani dapat melaksanakan berbagai kegiatan dengan lebih baik lagi, serta meminta dukungan dan doa masyarakat untuk mengembangkan Sanggar Cudamani melestarikan Seni dan budaya Bali dengan sungguh-sungguh.