Kesenian Khas Jembrana Kendang Mebarung Yang Dipadukan dengan Makepung di Sirkuit All in One Jembrana, Jadi Atraksi Budaya Yang Unik

Berbagai atraksi budaya ditampilkan serangkaian acara akhir tahun dan peresmian Sirkuit All in One, Desa Pengambengan, Kecamatan Negara, Jembrana. Teranyar, di areal sirkuit yang baru saja dipelaspas pada Soma Umanis Sungsang, Senin (26/12), ditampilkan atraksi makepung yang diiringi kesenian kendang mabarung pada Selasa (27/12).Dalam atraksi makepung yang juga bertujuan untuk uji coba lintasan makepung di Sirkuit All  in One, ini menampilkan 20 pasang kerbau. Terdiri dari 10 peserta dari Sekaa Ijo Gading Barat dan 10 peserta dari Sekaa Ijo Gading Timur. Pacuan 20 pasang kerbau tersebut diiringi suara pukulan kendang mabarung sebagai pembangkit semangat para joki makepung.Menariknya, selain diiringi kendang mabarung, ada sedikit perbedaan dalam atraksi makepung yang ditampilkan di Sirkuit All in One. Perbedaannya, untuk alat yang digunakan memacu kerbau, tidak menggunakan kayu penyalin berpaku. Namun hanya menggunakan pecut. Hal itu bertujuan untuk menampilkan atraksi makepung yang lebih humanis bagi wisatawan.Reporter : GusdeVideograhper : Ngurah EbiArtikel selengkapnya : https://bit.ly/3YVX1eP

Sebagai penutup event makepung tahun 2022 ini, Pemkab Jembrana menggelar Lomba Makepung Lampit di Subak Peh Kaja, Banjar Peh, Desa Kaliakah, Kecamatan Negara, Jembrana, Minggu (13/11).Lomba Makepung Lampit yang diadakan di sirkuit berupa lahan sawah berlumpur ini, diikuti sebanyak 40 pasang kerbau.  Total 40 pasang kerbau yang berlaga dalam Lomba Makepung Lampit 2022 ini, terdiri dari 34 pasang kerbau dari regu Ijo Gading Barat dan 6 pasang kerabau dari regu Ijo Gading Timur. Acara perlombaan ini, dilepas Wakil Bupati Jembrana I Gede Ngurah Patriana Krisna (Ipat). Turut serta hadir dalam acara tersebut Ketua DPRD Jembrana Ni Made Sri Sutharmi.Videographer : Ngurah Ebi, Wayan Arfian, Windu SwastikaArtikel selengkapnya: https://bit.ly/3AekL33

Pembina Tabuh : I Putu Gede Krisna Adinata Pembina Tari : I Kadek Deny Suarpyani, S.M Penanggung Jawab Ketua Jegog : I Ketut TamaTari bakti marga merupakan sebuah tari penyambutan yang biasanya dipentaskan dalam acara penyambutan tamu. Tari ini ditarikan oleh penari wanita yang menggambarkan kecantikan dan keramahtamahan para gadis Bali. Tari ini diciptakan oleh Bapak Alm. Gusti Ngurah Suparta pada tahun 1983. Ragam gerak dasar yang terdapat dalam tari ini terdiri dari agem kanan, agem kiri, ngegol, ngenjet, ngehseh, nuding, nyakup bawa, nabur bunga dan ngumbang. Tari ini juga membawa perlengkapan bokor yang dirias dengan canang glenter serta diiringi dengan gamelan Gong Kebyar namun kali ini akan diiringi dengan gamelan khas Jembrana yaitu gamelan Jegog. 

Penampilan Sanggar Ghora Yowana di Pesta Kesenian Bali - PKB XLIV 2022, Duta Kabupaten Jembrana.

Penata Tabuh : I Putu Gede Krisna Adinata Penanggung Jawab Ketua Jegog : I Ketut TamaYeh Sumbul merupakan salah satu nama Desa yang ada di kecamatan Mendoyo paling timur kabupaten Jembrana, yang memiliki keindahan alam pantai dan persawahan. Adapun judul dari tabuh kreasi Yehsumbul ini tidak jauh dari tema PKB tahun ini Danu Kerti Haluning Amreta (memuliakan air sebagai sumber kehidupan). Keindahan alam dan persawahan Desa ini juga memiliki perbedaan agama yang saling menghargai satu sama lain yang menjaga kerukunan antar umat di Desa ini. Nama Yeh Sumbul ini di ambil melalui keunikan alam air yang sangat besar di sungai, keunikan air yang keluarnya bergembul dari bawah permukaan yang memiliki keunikan dari Desa ini. Penata kemudian tertarik dengan hal ini dengan mentranformasikan ke dalam gending tabuh kreasi yang menggambarkan suasana Desa dan menggambarkan karakter air yang besar. Karya tabuh kreasi ini bermedia ungkap gamelan Jegog dengan menambah beberapa instrumen seperti, kendang cedugan, kendang krumpung, kecek, suling, dan kajar yang dimana tetap menggunakan struktur cacah pangi yaitu penyumu, pengalus, ecet-ecetan, dan penyuud. 

Sanur Village Festival XIV dibuka secara resmi oleh Menteri Pariwisata Arief Yahya, yang ditandai dengan pemukulan alat musik jegog.  Festival yang menjadi salah satu agenda kalender pariwisata nasional ini melibatkan 3.000 seniman dan mengusung tema Dharmaning Gesing, bertujuan untuk memuliakan tanaman bambu,  yang telah menjadi satu bagian penting masyarakat Bali. Tak heran, bila alat musik jegog yang pada dasarnya terbuat dari bambu dipilih sebagai alat musik dalam membuka festival ini.  Sebagai salah satu agenda delapan besar pariwisata nasional, Sanur Village Festival diharapkan bisa mendongkrak kunjungan wisatawan, khususnya di Sanur.Reporter :YuliaVideographer : Arief SetiawanArtikel selengkapnya : http://bit.ly/31PUSSU